Isnin, 14 Disember 2015

Aanang kurniawan

biarkanlah tinta ini menetes curahan sebuah kisah yang jauh di pantai dan kesendirian mengepak -ngepak rindu
di bangku kesendirian kutatab kelam sejauh mana kata-kata membuat  jalan-jalan masih gelap

hanya seorang idiot yang berperingkat bukan hanya sang jenius yang dapat memecahkan gelas-gelas
kau dapat saja mengurungkan niatmu

berapa sering aku menyalahkan diriku karana tak ada cinta sebab cinta  Nyalah aku masih bisa menikmatai kesendirian ini .seandainya dosa-doasa yang ada itu menampakan wajahnya pastilah aku menggigil
aku harus tetap bersukur semisal apapaun itu sebab masih banyak kain-kain rombeng yang dipakai para gelandanagan
sebenarnya aku menulis hanya berbicara untuk diriku sendiri bukan untukmu atau dia yang telah pergi.
kematian tak mengenal usia yang lebih tua entah apa yang aku pikirkan sebab saat itu dunia ini seperti kemataianku yang abadai .
orang yang palaing baik adalah kesendirianku dan orang-orang asing di bangku yang sedang menatap cahaya dari kegelapan .
kepedihan karna di tinggalkan cinta bukanlah kepedihan yang nyata sebab ia hanya mamapu mengingatkan tanpa makana .
aku bisa saja melupakanmu
sebab cinta bukan apa-apa melainkan aku tak sanggup memaknainya 
dan dia yang ketemui dari bali kahayalan aku tak tahu juga bagaimana harus menjelaskan sebab antara hidup dan kemataian dan kebutuhan hidup didunia dan akhirat nanati

Rabu, 9 Disember 2015

kumpulan cerpen



Mas Gembel dan nasi gorengnya
Oleh Anang Kurniawan
 Bagas adalah laki-laki dengan paras tampan lagi rupawan memiliki badan ateletik pemuda mapapan dengan sejuta kemewahan wanita mana yang tak tertarik dengan laki-laki seperti itu Fitri Anggraini wanita paling beruntung bisa memiliki pacar seperti Bagas.
Siang itu di kedai kampus Fitri biasa menghabiskan waktunya dengan teman-temanya ia selalu membangga-bangkakan kekasihnya itu di hadapan teman-temanya.
“Fit mau tarok mana tuh Mas Bertok katanya ia mau melamarkamu “tanya Dian teman sekampusnya
“ahhh wanita itu harus bisa memilih kalau ada laki-laki yang lebih ngapain masih sama yang kurang” cetus Fitrai
“nanti kamu kualat loh Fit”
“maksut kamu”
“Kamu tuh seharusnya bersukur sama Mas Bertok”
“sudalah aku tak mungkin mencintai laki-laki gembel seperti dia apa sih yang bisa di harapin dari dia cumak mahasiswa gembel penjual nasi goreng dia memang cinta banget sama aku ”
“ya sudah Mas Bertok buat aku saja”
“ambil saja sana aku si sudah nyaman sama Bagas sudah ganteng rapi wangi tajir lagi”
“Bener gk nyesel Mas Bertok itu walaupun kelihatan kayak gembel tapi dia mandiri bisa cari unga sendiri dan membiyayaikuliah sendiri ia berusah keras dengan jualan nasih goreng tap malam”

Seperti biasanya malam ini Mas bertok jualan nasi goreng di pinggir jalan orang-orang mengenalnya dengan warung tenda  Mas Gembel karna memang Rambut mas bertok yang panjang sebahu terlihat seperti gembel terlihat acak-acakan tapi para pelanggan nasi goreng Mas Bertok selalu puas dengan masakan dan pelayanan mas Bertok yang ramah.malam itu Dian yang tahu bahwa Fitri Angeraini sudah tak menyukai Mas Bertok ia mencobak mendekati Mas Bertok datang ke warung tendanya dan memesan nasi goreng buatanya
“eh Dian tumben mau mampir kesini’’
‘’ he he he iya Mas tadi habis dari kuliah malam ehh tiba-tiba laper malam-malam gini memang enak makan nasi goreng “
“oh mau pesan nasi goreng apa “ tanya Mas Bertok Sambil menyodorkan daftar menu macam-macam nasi gorengnya.
“oh ini Mas aku pesan nasi goreng ayam ajalah mas”
“minumnya apa”
“Teh ahangat sajalah Mas”
“ok tunggu bentar ya”

Lapan menit berlalu nasi goreng pesanan Dian sudah siap
‘’nasi goreng sudah siap” ujar Mas berto sambil menyodorkan nasi goreng di hadapan Dian
“trimakasih”
“selamat menikmati’’

Malam mulai larut dan kendaraan yang hilir mudik orang yang datang ke warung Mas Bertok mulai sepi tapi Dian masih berada di meja itu sambil memainkan Hendpone  nya  
“Dek Dian belum pulang lagi nunggu siapa” tanya Mas Bertok sambil membersihkan meja
“lagi nunggu Mas Bertok udah mau tutup toh mas “
“Blum bentar lagi”
“ nasi goreng mas Bertok memang enak jualanya di kaki lima tapi rasanya kayak di bintang lima pantesan laris banget ohh iya berapa Mas nasi goreng saya “
“gk usah geratis saja buat Dek dian mah”
“kok gitu “
“kan dik Dian temen aku “
“oh ya sudah tapi lain kali aku gk mau makan geratis lagi”
“iya tadi buat pelaris saja biar nanti dek Dian makan kesini lagi he he he”
“iya Mas”
‘’ ya sudah mas aku  pulang dulu ya “
“iya hati-hati ya”

Pagi ini mas bertok bersiap-siap untuk pergi kekampus tapi tak seperti biasanya ia tak lagi repot-repot menjemput Fitri Anggeraini sebab semuanya telah putus begitu saja mungkin ia sudah di jembut sama kekasih barunya denga mobil mewahnya.

Tepat di lobi kampus Mas Bertok Berpapasan dengan Fitri Angeraini Mas Bertok Melempar senyem padanya tapi Fitri memasang wajah benci seolah-olah mas bertok telah menyakitinya badahal sebaliknya ia memutuskan mas bertok hanya untuk laki-laki yang lebih darniya yang belum tentu setia padanya  yang jelas Mas Bertok tak begitu terluka walaupu ia sangan mencintai Fitri Angeraini ia mempunyai perinsip bahwa mencintai seseorang hanya di tangan saja agar mudah melepaskanya jangan sampai kehati

Satau bulan kemudian hubungan Fitri Anggerain dengan Bagas mulai ada masalah lelaki itu mulai berhianat dan akhirnya sesuatu hal yang tak di inginkan Fitri Anggeraini terjadi Bagas memutuskan hubungan itu. Sebab ia akan segera melamar kekasih lamanya yang baru saja pulang dari Australia.

‘’ Bagas kamu tega bener ya” ujar fitri
“ya kenapa ?kamu aja tega ninggalin tuh Mas Bertok Pacarmu dulu “
“aku tak mengira kau setega ini semuanya telah ku berikan padamu kau harus tanggung jawab ‘’
“itu tidak mungkin semua materi yang kuberikan padamu cukup untuk menggantikannya’’

Percakapan terakhir itu sungguh membuat hati Fitri Angeraini seperti di tusuk-tusuk jarum ia merasa menyesal telah meninggalkan Mas Bertok laki-laki paling setia tak pernah macam-macam dengannya  Fitri Anggeraini memohon Maaf kepda Mas Bertok hal itupun di ma ffkan tapi ia tak mungkin memohon untuk mencintainya lagi sebab kini Mas Bertok lebih memilih pacaran dengan  gerobak nasi gorengnya dan fokus dengan kuliah.